I always needed time on my own
I never thought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie
is made up on your side
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
All the words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you
I've never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left
they lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you do
When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
And when you're gone
The words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you
We were made for each other
Out here forever
I know we were
Yeah Yeah
All I ever wanted was for you to know
Everything I do I give my heart and soul
I can hardly breathe, I need to feel you here with me
Yeah
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
The words I need to hear will always get me through the day
And make it OK
I miss you
Flichyz Blog
var name = prompt("Welcome To Flichyz Blog Space,, Saya Flichyz,, masukkan nama kamu pada kolom di bawah ini... ");
alert("selamat datang ya "+name)
alert("selamat menikmati perjalanan browsing kamu di blog saya")
Rabu, 09 Februari 2011
Sabtu, 29 Januari 2011
Kehilangan seseorang
Ya.. kalian sudah tau kan, saat aku kehilangan sahabatku sekaligus orang yang pertama yang aku cintai, setelah keluarga dan sahabat baikku, yaitu Rix. Dan aku selalu berandai-andai jika ia bisa hidup kembali, atau, dia engga punya penyakit yang mematikan yang kemungkinan ia bisa meninggal kapan saja.
Sampai saat ini aku belum bisa melupakan kenanganku bersamanya. Sampai-sampai, aku bikin novel tentang aku, dan Rix. Dari awal berjumpa sampai .. ya gitu deh..
Ini salah satu prolog nya.. hehe
Sampai saat ini aku belum bisa melupakan kenanganku bersamanya. Sampai-sampai, aku bikin novel tentang aku, dan Rix. Dari awal berjumpa sampai .. ya gitu deh..
Ini salah satu prolog nya.. hehe
Dapatkan aku melupakan kenangan-kenangan manis, seru, dan indah yang pernah kau buat untukku?
Dapatkah aku melupakan rasa senang, suka, dan bahagia apabila aku bersamamu ??
Dapatkah aku bisa menerima 'kenyataan' ini ??
Mampukah aku ??
Tahukah kau, aku sedang mengenang semua itu ??
Andaikan aku mempunyai satu kesempatan lagi ??
Hanya untuk melihat dirimu tersenyum, tertawa, dan bahagia walaupun kau begitu bukan karena aku.
Tapi aku tau, harapanku ini sia-sia
Kamu takkan kembali kepadaku, takkan dapat bersamaku, dan selamanya takkan berada di sisiku ..
Kau juga meninggalkan keluarga, karier, dan sahabat-sahabatmu.
Bahkan kau 'meninggalkan' hal yang paling ku takuti jika kau pergi ..
Yaitu ... 'tubuhmu' .
Ya, kau meninggalkan tubuhmu di dunia ini ..
hehe, gimana?? bagus ga?
bagi yang penasaran dengan novel ku, ditunggu aja ya, di toko buku.. hhehehe :D
Kamis, 13 Januari 2011
Diary in 'Kamar mandi' di sekolah
Hah! aku lagi kesel nih sekarang, jadi sorri ya, aku ngomong 'gue-lu'. Aku ngomong 'gue-lu' kalo lagi kesel. sekali lagi sorry.
Problemnya nih, sekarang kan gue kelas 7. Nah, ini tentang anak-cewek-jaman-sekarang-berani-nya-cuma-lewat-coret-coretan-di-kamar-mandi-cewek. Nih, gue ceritain kenapa bisa berantem angkatan gue sama kakak kelas 8.
Awalnya, di tembok sekolah, tepatnya di kamar mandi cewek, ada yang nulis gini, nih. Ini cuma sebagai contoh, 'gue benci sama Syifa', 'angkatan 29 keren', dan sebagainya. Nah, awalnya itu yg nulis tuh cuma anak cewek angkatan 29 doang. Tapi kok lama-lama ada balesannya dari coret-coretan angkatan 29 itu? contoh lagi
' centil banget sih lu.. nyadar diri dong! jangan ngatain orang dulu sbelum lu ngaca diri lu sendiri' - wooii, lu juga nyadar dong! sebenernya sapa yg centil! ngedeketin cowok gue lagi!
tulisan yg gue pake bold, itu balesannya entah dari mana. Nah, gue fikir itu anak kelas 8, soalnya, banyak anak kelas 8 yang suka ganti baju di kamar mandi cewek kelas 7 pas mau olahraga.
Nah, ternyata apa yg gue kira bener!! itu kakak kelas 8.5 kebanyakan. Walopun ada anak kelas 8 lainnya, sih. Ehh, angkatan gue ngebales lagi. dan kelas 8 ngebales lagi. Jadi deh, berantem-lewat-kamar-mandi-cewek. Gue, sebagai bendahara yang baik di kelas, memperingatkan murid di kelas gue, agar jangan ikut-ikutan. Sapa tau, kalo guru udah turun tangan, trus manggil sapa aja yang pernah nulis, trus ketahuan ada anak kelas gue yang termasuk salah satunya.
APA KATA DUNIA?!?!!
gue bersikap was-was kayak gitu soalnya, udah berapa kali guru ke kamar mandi anak kelas 7 cuma buat ngeliat coretan itu doang! Oya, kmaren ada lagi coretan kakak kelas yang menurut gue engga-patut-ditiru. mo tau ? tapi engga ah! ini demi menjaga nama baik sekolah gue. Pokoknya berhubungan dengan 'itu' deh! Hayooo, mikirin apa? Jangan berprasangka buruk dulu sebelum tau apa coretan yang sebenarnya. OKEHH?
Kenangaan aku bersama Rix.
Allo, hmm..ngomong-ngomong kalian tau gak, novel yg judulnya 3600? kalo tau, pasti kalian pas baca ini kalian nganggep aku plagiat, copas, ato apalah itu. Tapi, kenyataannya tidak. Gue bener punya sahabat dari kecil, dan bernama Leon. Oh, ya..bagi yg belum pernah baca novel tersebut, ikuti terus ya, ceritaku?
Hari itu, saat aku kelas 2 SMP, aku sedang gambar-gambar di buku tulis yg khusus untuk menggambar. Kira-kira, saat itu jam 1 siang, dan cuaca lagi panas-panasnya. Akhirnya, karna kepanasan, aku ke taman depan rumah trus main ikan cupang di kolamnya. hehe. Peristiwa itu terjadi. Kakak cowok aku pulang dengan membawa sosok laki-laki, yg diperkirakan seusia dengan kakakku itu. Sekilas aku dapat melihat wajahnya. Terlihat berwibawa, alis tebal, matanya agak sipit, bibirnya kecil, dan badannya tegap sekali. Karna tidak terlalu peduli, aku meneruskan bermain ikan.
Setelah beberapa lama, ada tukang ikan tuh lewat. Bukan tukang ikan goreng, ikan bakar, tapi tukang jualan ikan idup. Aku segera menghampiri tukang itu dan memilih-milih ikan cupang mana yang akan aku beli. Akhirnya aku memilih seekor ikan cupang betina yg siripnya dan ekornya berwarna merah. Tiba-tiba... "bang, beli satu ya? aku beli yg ini" ucap seorang cowok di sebelahku. aku menoleh. Cowok itu!! Lalu aku melihat ikan yg akan dibelinya. Ikan cupang jantan bersirip dan berekor berwarna biru langit. Ia menatapku.
Aku langsung merogoh sakuku yg bermaksud untuk bayar. "Biar aku yg bayar ya?" pinta cowok itu sambil menatapku. "gak usah" kataku tanpa melihat wajahnya. Memangnya aku tidak-mampu-untuk-membayar-apa??
Saat aku ingin bayar, kata abang jual ikan itu berkata, "engga usah, neng, udah dibayar tuh, sama cowok tadi" APA ?!?! Udah dibayar? aku menoleh mencari-cari sosok cowok itu. Ternyata belum jauh dari tempat ia berdiri sebelumnya. Sambil senyam-senyum ia masuk ke dalam rumahku. IIHH..! cowok nyebeliiinn..masa aku kalah cepet ama cowok ituu??!! Setelah abang jual ikan itu berlalu, aku ke kolam ikan dan melepaskan ikan yg aku beli tadi. Ha? beli? beli darimana? jelas-jelas tadi dia yg bayarin. Sabodo lah. Lalu aku masuk rumah dan pergi ke kamarku, tujuannya sih untuk baca novel.
Singkat cerita aja deh. Lama-lama dia sering main tuh ke rumahku. Trus ikan cupang jantan yg ia beli di kasih ke aku pula. Aku sih nerima aja. Semakin sering ia datang, semakin hubungan kami dekat. Maksudnya, ia sering menyapaku, ngajak ngobrol, dll. Ternyata ia beda 2 tahun denganku. Setelah dipikir-pikir lagi, ternyata ia orang yg sangat menyenangkan. Ia selalu membantuku mengerjakan PR, karna ia selalu menjadi bintang juara di sekolahnya.
Suatu sore, saat kami asyik mengobrol, ia memegang tanganku. Hiee..aku masih kelas 2 SMP nih *apa hubungannya coba? aku menatapnya. melihat matanya yang berwarna abu-abu. Ia menatapku juga. Aku tak tau harus berbuat apa. " Mei.. aku takut jika aku kehilanganmu" ucapnya ,"Apa maksudmu?" aku bertanya-tanya.
"jika aku tidak ada, apakah kamu akan sedih?" tanyanya.
"hmm.. sepertinya iya.." ia diam sebentar, lalu berbicara lagi.
"berjanjilah kepadaku, jika aku tidak ada, kamu harus kuat untuk menghadapinya.."
" kenapa? arah pembicaraan kita...?" kataku tak mengerti.
"Aku tau, cepat atau lambat aku akan di operasi untuk kesembuhanku.. " Dia diam sebentar. " Jika operasi itu berhasil, aku bisa hidup normal dan sehat seperti orang lain. Tapi jika gagal.."
"kau akan meninggal dunia" potongku. "ya, kau benar." Setelah itu kami saling diam.
"Mei.." panggilnya. Aku menatap matanya lagi. "apa?"
"Aku akan selalu menjagamu dimanapun aku berada.. selamanya.." katanya berjanji.
Aku tersenyum. "aku tidak mau kau berjanji, aku terlalu takut kamu akan mengingkari janji."
"Lihat mataku, Mei." Aku menuruti perintahnya. "Apakah aku terlihat seperti pembohong? percayalah padaku!"
"Ya, aku akan berusaha untuk itu"
Lalu dia menarik tanganku dengan cepat. Dan dengan seketika, aku berada dalam pelukannya. Di saat itu aku tidak ingin melakukan apapun. Karna ada 1 alasan untuk itu. Yaitu aku takut aku tidak akan dapat merasakan hangatnya tubuh Rix lagi..
Beberapa minggu setelah itu. Ayahnya, kebetulan dokter yg selalu memeriksa Rix setiap 4 hari sekali bilang, "Rix akan di operasi besok, jadi mohon doanya untuk kesembuhan dia" Aku mengangguk tanda mengerti. Dan sepulangnya dari sekolah, aku pergi kerumah Rix.
Esoknya setelah pulang sekolah. Aku buru-buru mandi dan berpakaian. Setelah itu aku pamit ke orang tuaku dan pergi ke rumah Rix. Kebetulan sekali, yg membukakan pintu itu Rix! "eeh, mei? ada apa nih ke rumahku? mau minta bantu ngerjain PR?" tanyanya. "Tidak, bukan itu." Tiba-tiba ibu leon keluar.
"Eh.. Amel? oh, iya.. Amel, tadi Rixnya ngeyel gk mau disuruh ganti baju untuk pergi bersamamu.. maaf ya?" pinta ibu Rix.
"Oh, gk papa tante.." Wajah Rix tampak bingung.
"Sekarang aku boleh membawa Rix pergi tante?"
"Oh, tentu saja.."
"hei, hei.. maksud kalian apa? pergi? kemana? bukannya aku harus operasi hari ini???"
"Pak Budi..!! tolong antar mereka ke tempat yg akan mereka tuju.. tugas seperti biasa." kata ibu Rix, kepada supir pribadinya. "Mei, ingat, hanya 1 jam.. jangan ingkari janjimu.." lanjut ibu Rix
"makasih tante, iya tante, saya gak akan mengingkari janji." Aku menoleh ke Rix. "Rix, ayo kita bersenang-senang selama 1 jam!" ajakku kepada Rix. Aku memegang tangannya, dan menyuruhnya masuk ke mobil yg di sopiri oleh pak Budi. Ekspresi Rix tampak ceria.
Kami tiba di pantai Carita jam 5 sore. Rix tampak senang sekali. Aku senang melihatnya.
Kami bermain air laut yg jernih. Walaupun banyak batu disana. Tiba-tiba, warna langit agak berubah berwarna oren. Aku mengajak Rix untuk duduk di pasir untuk melihat sunset. Tiba-tiba aku teringat sesuatu, aku ingin mengambil kamera untuk memotret aku dan Rix untuk kenang-kenangan. Mungkin saja ini terakhir kalinya aku akan melihat Rix. Duuhh, bicara apasih? positive thinking dong!
Setelah aku pergi sebentar, Rix sepertinya *setelah aku liat dari kejauhan, menulis sesuatu. Ahh, mungkin itu engga penting.
Aku kembali duduk di samping Rix setelah aku mendapatkan kameraku di mobil. Saat itu juga, kami berdua melihat sunset. "indah sekali bukan?" tanyaku, "ya..". Setelah berapa lama kami melihat sunset, aku menyadari sudah 1 jam lewat kami disini. "Rix, ayo ke rumah sakit!" ajakku. "baiklah."
Saat kami ada di depan pintu mobil, aku berkata, " Rix, saat ingin operasi nanti, aku ingin kamu tidak takut kamu akan kehilanganku, percayalah padaku. Aku tidak akan kenapa-napa saat kamu tidak berhasil di operasi. Mungkin hari itu aku akan menangis, tapi aku yakin aku bisa melaluinya.." ucapku. "ya.." kata Rix sambil menunduk. "nah sekarang, ayo kita ke rumah sakit!" ajakku sambil mengajaknya masuk ke mobil.
Saat di tengah perjalanan, dan seperti apa yg di ceritakan di 3600 detik *novel. Rix yg di dalam novel itu sesak nafas, dan pingsan. Tapi ada bedanya di sini dengan ceritaku. Saat kami sedang tertawa bersama, Rix merasakan firasat buruk akan terjadi. Wajahnya tampak bingung. aku yg melihatnya langsung bertanya, "Rix? ada apa? "
"aku merasakan firasat akan terjadi peristiwa tidak menyenangkan!". Sebenarnya setelah Rix mengucapkan kalimat itu, aku takut sekali. Apakah ini pertanda operasi Rix akan gagal? dan meninggalkanku selamaya...??
Setelah sampai di rumah sakit, ayah Rix segera mengajak Rix untuk dioperasi. Rix hanya mengangguk dan menurut. Setelah beberapa lama, ayahnya keluar dengan raut wajah sedih. Saat itu aku tau, operasi Rix gagal, atau bisa dibilang tidak berhasil. Itu tandanya, Rix... Oh tidaakk !!
Lalu, muncullah 2 orang suster yg keluar dari kamar Rix. Mereka membawa kasur yg ditiduri oleh....Rix?
Aku mendekatinya. Memastikan benarkah itu Rix. Ya. Itu Rix. Ia tampak seperti sedang tidur pulas. Tak kusadari, saat itu aku menangis dengan suara yg keras sambil memegang tangannya yang dingin. Tapi aku tidak peduli dimana aku berada, dan siapa saja yang melihatku disini. Karna saat itu aku sedang merasakan 'kehilangan'
Hehe, begitulah ceritanya. Duhh, jadi nangis nih , malu-maluin aja, ahhh. Di dalam cerita yg barusan aku ceritain, ada sebagian kejadian yg aku lewatin. Terlalu sedih untuk diceritakan, terlalu menyakitkan untuk mengingatnya. Jadi, mendingan aku engga ceritain deh. Hehe.
Gimana? pengalamanku ditinggal orang yg kusayangi *lebe. diatas sedih gak? kalo yg engga merasa sedih sih.. ya terserah pendapat kalian aja deh. Tapi jika menganggap kejadian ini sedih, makasih ya. Stay strong in the face of temptation in this world, and always smiling even thoughthe world was painful and unfair.. :'))
Aku kembali duduk di samping Rix setelah aku mendapatkan kameraku di mobil. Saat itu juga, kami berdua melihat sunset. "indah sekali bukan?" tanyaku, "ya..". Setelah berapa lama kami melihat sunset, aku menyadari sudah 1 jam lewat kami disini. "Rix, ayo ke rumah sakit!" ajakku. "baiklah."
Saat kami ada di depan pintu mobil, aku berkata, " Rix, saat ingin operasi nanti, aku ingin kamu tidak takut kamu akan kehilanganku, percayalah padaku. Aku tidak akan kenapa-napa saat kamu tidak berhasil di operasi. Mungkin hari itu aku akan menangis, tapi aku yakin aku bisa melaluinya.." ucapku. "ya.." kata Rix sambil menunduk. "nah sekarang, ayo kita ke rumah sakit!" ajakku sambil mengajaknya masuk ke mobil.
Saat di tengah perjalanan, dan seperti apa yg di ceritakan di 3600 detik *novel. Rix yg di dalam novel itu sesak nafas, dan pingsan. Tapi ada bedanya di sini dengan ceritaku. Saat kami sedang tertawa bersama, Rix merasakan firasat buruk akan terjadi. Wajahnya tampak bingung. aku yg melihatnya langsung bertanya, "Rix? ada apa? "
"aku merasakan firasat akan terjadi peristiwa tidak menyenangkan!". Sebenarnya setelah Rix mengucapkan kalimat itu, aku takut sekali. Apakah ini pertanda operasi Rix akan gagal? dan meninggalkanku selamaya...??
Setelah sampai di rumah sakit, ayah Rix segera mengajak Rix untuk dioperasi. Rix hanya mengangguk dan menurut. Setelah beberapa lama, ayahnya keluar dengan raut wajah sedih. Saat itu aku tau, operasi Rix gagal, atau bisa dibilang tidak berhasil. Itu tandanya, Rix... Oh tidaakk !!
Lalu, muncullah 2 orang suster yg keluar dari kamar Rix. Mereka membawa kasur yg ditiduri oleh....Rix?
Aku mendekatinya. Memastikan benarkah itu Rix. Ya. Itu Rix. Ia tampak seperti sedang tidur pulas. Tak kusadari, saat itu aku menangis dengan suara yg keras sambil memegang tangannya yang dingin. Tapi aku tidak peduli dimana aku berada, dan siapa saja yang melihatku disini. Karna saat itu aku sedang merasakan 'kehilangan'
Hehe, begitulah ceritanya. Duhh, jadi nangis nih , malu-maluin aja, ahhh. Di dalam cerita yg barusan aku ceritain, ada sebagian kejadian yg aku lewatin. Terlalu sedih untuk diceritakan, terlalu menyakitkan untuk mengingatnya. Jadi, mendingan aku engga ceritain deh. Hehe.
Gimana? pengalamanku ditinggal orang yg kusayangi *lebe. diatas sedih gak? kalo yg engga merasa sedih sih.. ya terserah pendapat kalian aja deh. Tapi jika menganggap kejadian ini sedih, makasih ya. Stay strong in the face of temptation in this world, and always smiling even thoughthe world was painful and unfair.. :'))
Rabu, 12 Januari 2011
Pertama kali UTS di SMP
Allo, guys.. nama aku Amelia! aku sering di panggil Amei ato Amel. Hmm..Aku bakal cerita sesuatu yg menarik bagiku saat awal tes ujian.. penasaran? ikuti aja ceritanya..!
Kira-kira bulan September deh, UTS diadakan. Aku gerogigi banget tuh, soalnya kata kakak aku yg alumni taun kemaren, katanya kalo anak kelas 7, pas UTS duduknya sma anak kelas 9. Gimana engga gerogigi?? kakak kelas boo..! Bukannya norak ato apalah itu, masalahnya gue cuma takut, ntar aku dikira 'adek kelas yg sombong, gk sopan , dll'. Biasanya sih, kakak kelas beranggapan kayak gitu kalo kenal ama adek kelas yg engga disukainya.
Pas hari pertama, aku duduk di barisan depan.. kecewa banget tuh, pas tau aku duduk di depan, heheh, soalnya kalo otak dah buntu pas ujian tiba, gk bisa nanya ke temen *JANGAN DITIRU!!
Beberapa menit kemudian, bel masuk berbunyi, aku penasaran banget sama tmen sebangku aku nanti.. eh, tiba-tiba dari pintu masuk banyak kakak kelas cowok yg masuk, ceweknya cuma 2 yg masuk. Lalu aku berharap "jangan cowok.. jangan cowok.." bisik aku sambil memejamkan mata dan menunduk. Eng-ing-eeengg.. apa yg terjadi sodara-sodara? ternyata gue duduk sama cowok ! O MI GOD !!
Aku cuma bisa pasrah aja, mau gak mau kan harus duduk sama cowok itu . Daripada ngerjain soal ujian di lantai? itu malah lebih parah.. =,=" . Setelah baca Qur'an, dan memberi salam ke guru yg akan mengawasi, ternyata cowok yg disebelah aku adalah ketua kelas 93. Setelah guru membagikan soal ujian, kami semua dengan khusuknya ngerjain soal walopun buanyaakk yg engga ngerti.
Tiba-tiba, guru yg ngawas itu, dipanggil sama dewan guru yg lain, katanya sih ada perlu apaaaa gitu. Setelah itu, guru yg ngawas kelas kami pergi ke luar kelas. Beberapa detik kemudian, kelas mulai ramenya minta ampun.. bukan rame akibat teriak-teriak, tapi rame-rame minta jawaban ke temen. Hehehe. Aku celingukan ke kanan dan kiri. "suasana yang gk boleh di sia-siakan nih, sebelum guru dateng!" dalam batinku berkata. Aku mulai nanya dari soal nomor berapa ya? Dari nomor 18 aja dehh..
Aku celingukan sekali lagi, nyari umpan buat ditanya. NIHIL! alias pada sibuk nanya semua! dan aku cuma cengo aja ngeliatin temen-temen pada nanya. Ahh, karna kesel, gk ada umpan, aku ngerjain aja lagi. FINISH! akhirnya selese juga bagian ganda. Kulihat teman-teman sekelasku sudah ada yg mengumpulkan kertas ujian. Aku berdiri. Lalu berjalan menuju meja guru dan mengumpulkan kertas ujian. Setelah itu, aku keluar kelas.
Kulihat beberapa temanku membolak-balikkan halaman yg ada di buku. Dan tampak ekspresi anak yg kulihat tersebut sangat ceraahh. Karna aku orang yg mudah penasaran, aku menghampiri anak tersebut yg bernama Cyntia.
"Cinti, kok raut muka kamu cerah banget?" tanyaku
"iya dong! lihat nih, setelah aku cek lagi jawabanku dengan kawaban yg ada dibuku, ternyata benar!" kata Cyntia bangga.
"emang soal yang mana?"
"Essay" jawabnya pendek
"essay?"
"iya.."
"emang ada soal essay? aku engga liat tuh!" aku mulai berkeringat cemas.
"beneran deh, ada! ehh, Dyra, Dyra! tadi ada soal essay kan?" tanya Cyntia pada orang yg lewat di sampingnya
"iya, ada.." jawab Dyra
JEDEEEERRR!!!! langsung keringet dingin pas denger ituu. lalu aku bertanya lagi.
"soal essay ada berapa?"
"hmm.." Chyntia berfikir sejenak sambil menggerakkan jari-jarinya. "Ada 7, mei.."
JEDEEEERRR lagi. O MI GOD !! 7 soal essay pasti sangat gede nilainya..! bagaimana ini? aahh, nilaiku pasti jeleekk!!! gaswatt nihh. Orang-orang yg lewat di sekitar situ cuma tertawa kecil melihat sikapku yg engga karuan. Tapi, setelah aku sadar aku di tertawai, aku melototin mereka. Dan alhasil mereka pura-pura tidak melihat dan langsung pergi.
Ya..begitulah ceritanya.. ceritanya gimana? agak jayus ? agak lebay ? garing/crispi ? jelek?
apapun commen yg anda berikan, percayalah.. ini kejadian yg sungguh-sungguh terjadi.
:)
Kira-kira bulan September deh, UTS diadakan. Aku gerogigi banget tuh, soalnya kata kakak aku yg alumni taun kemaren, katanya kalo anak kelas 7, pas UTS duduknya sma anak kelas 9. Gimana engga gerogigi?? kakak kelas boo..! Bukannya norak ato apalah itu, masalahnya gue cuma takut, ntar aku dikira 'adek kelas yg sombong, gk sopan , dll'. Biasanya sih, kakak kelas beranggapan kayak gitu kalo kenal ama adek kelas yg engga disukainya.
Pas hari pertama, aku duduk di barisan depan.. kecewa banget tuh, pas tau aku duduk di depan, heheh, soalnya kalo otak dah buntu pas ujian tiba, gk bisa nanya ke temen *JANGAN DITIRU!!
Beberapa menit kemudian, bel masuk berbunyi, aku penasaran banget sama tmen sebangku aku nanti.. eh, tiba-tiba dari pintu masuk banyak kakak kelas cowok yg masuk, ceweknya cuma 2 yg masuk. Lalu aku berharap "jangan cowok.. jangan cowok.." bisik aku sambil memejamkan mata dan menunduk. Eng-ing-eeengg.. apa yg terjadi sodara-sodara? ternyata gue duduk sama cowok ! O MI GOD !!
Aku cuma bisa pasrah aja, mau gak mau kan harus duduk sama cowok itu . Daripada ngerjain soal ujian di lantai? itu malah lebih parah.. =,=" . Setelah baca Qur'an, dan memberi salam ke guru yg akan mengawasi, ternyata cowok yg disebelah aku adalah ketua kelas 93. Setelah guru membagikan soal ujian, kami semua dengan khusuknya ngerjain soal walopun buanyaakk yg engga ngerti.
Tiba-tiba, guru yg ngawas itu, dipanggil sama dewan guru yg lain, katanya sih ada perlu apaaaa gitu. Setelah itu, guru yg ngawas kelas kami pergi ke luar kelas. Beberapa detik kemudian, kelas mulai ramenya minta ampun.. bukan rame akibat teriak-teriak, tapi rame-rame minta jawaban ke temen. Hehehe. Aku celingukan ke kanan dan kiri. "suasana yang gk boleh di sia-siakan nih, sebelum guru dateng!" dalam batinku berkata. Aku mulai nanya dari soal nomor berapa ya? Dari nomor 18 aja dehh..
Aku celingukan sekali lagi, nyari umpan buat ditanya. NIHIL! alias pada sibuk nanya semua! dan aku cuma cengo aja ngeliatin temen-temen pada nanya. Ahh, karna kesel, gk ada umpan, aku ngerjain aja lagi. FINISH! akhirnya selese juga bagian ganda. Kulihat teman-teman sekelasku sudah ada yg mengumpulkan kertas ujian. Aku berdiri. Lalu berjalan menuju meja guru dan mengumpulkan kertas ujian. Setelah itu, aku keluar kelas.
Kulihat beberapa temanku membolak-balikkan halaman yg ada di buku. Dan tampak ekspresi anak yg kulihat tersebut sangat ceraahh. Karna aku orang yg mudah penasaran, aku menghampiri anak tersebut yg bernama Cyntia.
"Cinti, kok raut muka kamu cerah banget?" tanyaku
"iya dong! lihat nih, setelah aku cek lagi jawabanku dengan kawaban yg ada dibuku, ternyata benar!" kata Cyntia bangga.
"emang soal yang mana?"
"Essay" jawabnya pendek
"essay?"
"iya.."
"emang ada soal essay? aku engga liat tuh!" aku mulai berkeringat cemas.
"beneran deh, ada! ehh, Dyra, Dyra! tadi ada soal essay kan?" tanya Cyntia pada orang yg lewat di sampingnya
"iya, ada.." jawab Dyra
JEDEEEERRR!!!! langsung keringet dingin pas denger ituu. lalu aku bertanya lagi.
"soal essay ada berapa?"
"hmm.." Chyntia berfikir sejenak sambil menggerakkan jari-jarinya. "Ada 7, mei.."
JEDEEEERRR lagi. O MI GOD !! 7 soal essay pasti sangat gede nilainya..! bagaimana ini? aahh, nilaiku pasti jeleekk!!! gaswatt nihh. Orang-orang yg lewat di sekitar situ cuma tertawa kecil melihat sikapku yg engga karuan. Tapi, setelah aku sadar aku di tertawai, aku melototin mereka. Dan alhasil mereka pura-pura tidak melihat dan langsung pergi.
Ya..begitulah ceritanya.. ceritanya gimana? agak jayus ? agak lebay ? garing/crispi ? jelek?
apapun commen yg anda berikan, percayalah.. ini kejadian yg sungguh-sungguh terjadi.
:)
Langganan:
Postingan (Atom)